"Entrepreneurs itu soal bagaimana membuat yang biasa menjadi luar biasa" (Rhenald Kasali)
Sore, kala itu cuaca sudah sedikit sejuk dan mataharipun mulai terbenam.
Saya di bantu teman saya yang bernama Nanda sedang mempersiapkan 42
nasi bungkus. Nasi itu nantinya di bagikan ke Panti Asuhan yang terletak
di Jl. Dr Wahidin., Cirebon Dengan terburu-buru akhirnya semua berhasil
kami letakan dengan rapih dan mulai bergegas berangkat karena
teman-teman yang lain sudah terlebih dahulu berada disana.
Sesampainya
disana ternyata teman-teman yang lainpun masih menunggu di depan,
alasanya satu, mereka ingin masuk bersama-sama. Akhirnya kamipun
bersama-sama masuk menemui Ibu Nani selaku ketua panti yang memang sebelumnya telah kabari. Ibu
Nani dengan ramah menyambut kami dan menunjukan jalan untuk bersama
berleseh-lesehan dengan anak panti lainya. Tak disangka ternyata
antusiasme yang begitu hangat terpancar dari wajah-wajah suci yang telah
lama menanti kehadiran kami.
Acara ini kami buat memang tujuanya
untuk merayakan ulang tahun organisasi kami yang kedua. Nama organisasi
kami adalah SOLIDARITAS atau kependakan dari Konsolidasi, Kepedulian
dan Kreatifitas Anak Bangsa. Sore itu hanya beberapa yang bisa hadir dan
bertatap muka dengan anak Panti. Sebut saja, Saya, Nanda, Benny,
Ridwan, Arif, Boim, Gibran dan Pengkuh. Target kami saat itu ingin
sharing dan berbagi pengalaman untuk memotivasi adik-adik kami di Panti.
Adzan
Maghribpun berkumandang, anak-anak panti yang tadi sedang bercanda tawa
bergegas mengambil air Whudu. Di pimpin Pak Sholeh sebagai imam, kita
semua berbaur dan sholat dengan khusyu. Suasana sore itu belum cukup
serius atau mungkin memang tidak di konsep serius. Terlihat dari
beberapa anak laki-laki panti asuhan yang bisa bebas tertawa dan
bersenda gurau dengan kami. Yang menarik bahkan ketika Sholatpun
sebagian banyak yang terlambat karena sibuk bercanda.
Setelah
sholat berjamaah tibalah saat dimana kita sharing pengalaman dan berbagi
rasa. Saya di situ berlaku sebagai Moderator memperkenalkan diri dan
sudut pandang Solidaritas. Setelah selesai lalu mempersilahkan Benny
selaku ketua untuk memberikan sambutanya dan pemikiranya tentang kondisi
sosial. Sebelum akhirnya ibu yang kami sebut dengan Ibu gaul mewakili
panti asuhan ikut memberikan wejang mewakili panti asuhan.
Acara mengalir dan
sungguh suasanya mengandung unsur kekeluargaan yang erat. Beberapa anak
berani untuk bertanya dan bahkan menertawakan tingkah kami yang belum
profesional. Mereka termotivasi dan keinginanya terlihat besar. Sebagian
anak bersuara lantang menunjukan bahwa dia ingin seperti kita. Menarik
memang, karena kita sendiri masih terlihat lemah dan kaku. Acara
mendadak seperti sebuah seminar yang memang suasanya berubah sedikit
serius.
Tibalah pada kesimpulan. Saya mencoba untuk berbagi tips
untuk tetap semangat dan kuat menghadapi hidup. Tips itu terdiri dari
lima elemen yang memang selama ini menghiasi hidup saya secara pribadi.
Yaitu, kemauan, lakukan, mainkan, tuntaskan dan serahkan. Dimulai dari
yang pertama,
A. Kemauan
Untuk memulai sesuatu yang perlu
kita miliki adalah kemauan. Dengan kemauan yang kuat insya Allah semua
elemen dalam tubuh ikut bergerak sesuai dengan apa yang di perintahkan.
Kemauan juga yang memotivasi kita untuk melakukan sesuatu. Sun Tzu
pernah berkata bahwa dengan kemauan bakat akan bisa dikalahkan. Orang
yang memiliki kemauan bisanya bekerja lebih keras dari yang berbakat
karena mereka mau untuk mewujudkan mimpinya.
B. Lakukan
Kemauan
saja belum cukup karena kita tau orang lainpun selalu memiliki kemauan
tapi kadang lengah. Maka dari itu kemauan kita wujudkan dengan segera
melakukan. Melakukan apa-apa saja yang mampu membantu kita mewujudkan
kemauan kita. Kita ingin berwirausaha maka cari cara agar kita segera
bisa berwirausaha. Lakukan proses menabung, mengumpulkan uang dan
mencari modal. Bahkan saat ini beradu ide dengan di tuangkan proposal
sudah bisa menjadi uang.
C. Mainkan
Punya kemauan dan
melakukan, semua orang pun kadang begitu. Jadi kita belum cukup hanya
dengan kemauan dan melakukan. Jika kita telat untuk start tentunya kita
akan telat untuk finish. Maka dari itu mainkan. Mainkan bukan berarti
main-main tapi mainkan berarti harus cerdas. Kita kreatif dan cepat
melihat peluang. Kita mainkan apapun yang ada dalam diri kita dan kita
kolaborasikan dengan apa yang sedang kita lakukan. Harus pandai mencari
celah agar kita bisa diatas.
D. Tuntaskan
Dalam setiap
pekerjaan yang sedang kita lakukan kita hampir selalu mengkomparasi
dengan apa yang di lakukan orang lain. Di sinilah kadang-kadang
konsistensi di pertaruhkan. "Ih kok dia bernyanyi cepet naik daun ya"
lalu kita bernyanyi dan menulis yang menjadi niat awal kita, kita
tinggalkan. Padahal di situlah tantanganya, bagaimana kita untuk tetap
konsisten dengan sifat iri kita yang memang manusiawi. Finish whats you
started.
E. Serahkan
Ini adalah titik terakhir dimana
segala perjuangan kita di awali. Kita kadang berpikir "dia kok
biasa-biasa ajah tapi lebih sukses dari kita yang kerja keras".
Disinilah maka kita harus sabar dan ikhlas. Kita serahkan apa yang telah
kita lakukan kepada Allah SWT. Dialah pemberi rezeky dan dialah maha
kasih sayang. Terus ikhtiar karena kerja keras bagaimanapun pasti akan
memberikan hasil yang istimewa dan setimpal bagi pelakunya.
Kiranya
itulah kesimpulan dari pertemuan kami malam itu. Kami cukup bahagia
karena sambutan mereka begitu baik. Insya Allah jika masih di beri waktu
dan kesempatan kunjungan kami berikutnya akan lebih berbobot dengan
tema-tema yang lebih memotivasi mereka. Kata Bruce Lee, kehidupan yang
sesungguhnya adalah hidup untuk orang lain. Layaknya ini menjadi pecutan
dan semangat kita untuk selalu ber aktifitas sosial dan membantu
sesama.
Bakhrul Amal
Semarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar