Sabtu, 02 Juni 2012

Ucapan

Semilir angin mungkin tak mampu menggoyahkan beberapa ranting yang hampir layu. Tetapi semerbaknya kata-kata ternyata lebih tajam dan mampu meruntuhkan gedung. Adalah dengungan agung yang katanya sang penerus Nabi, Osama bin Laden. Bisikanya bila mau dikata memang mengandung hasud dan ucapanya terkesan hanyut dalam suasana yang mencekam.

11 September tahun 2001 adalah awal dimana ternyata kesunyian takdir benar tak dapat di tentukan. Diantara kesibukan dan riuhnya hitungan-hitungan uang, satu persatu hiang seketika. "Buuuum" runtuhlah gedung Word Trade Center dalam satu serangan. Sorak sorai kemenangan terdengar jauh membahana diantara jutaan kecemasan dan wajah haru penuh duka.

Entah apa yang ada di pikiran perompak pesawat yang lalu diakui bahwa itu adalah Jaringan Al-Qaeda. Berjihadkan, memperjuangkan agama dan keyakinankah atau sekedar sensasi merusak ekonomi. Tak tahu bagaimana maunya, yang jelas kehancuran dan kesedihan adalah sisa-sisa diantara puing yang rapuh.

Dalam kesempatan lain, di sebuah negara yang bisa dikata terhitung lemah, lahirlah pemimpi baru. Mimpi yang tak sekedar bunga tidur atau pelengkap lelah dimalam hari. Obor mimpi itu diarak dengan gagah dan penuh semangat oleh seorang yang lambat laun kita kenal dengan Muhammad Yunus. Dia mungkin bukan Mario Teguh ataupun Andry Wongso yang kegiatanya berbicara tetapi dia adalah pembicara yang beracara.

Mengawal karir dari seorang dosen ekonomi membuatnya sadar, bahwa sumbangsihnya adalah pengaplikasian ilmu. Lewat kata-katanya yang santun dan penuh harapan, dia berhasil memberi jalan masa-masa sulit jutaan kaum miskin Bangladesh. Melalui gagasanya tentang bank bagi rakyat miskin akhirnya Grameen Bank tumbuh pesat. Dari situlah jutaan kepala keluarga beranjak sejahtera dan akirnya Yunuspun mendapat penghargaan nobel perdamaian pada tahun 2006.

Singkatnya adalah mengutip kata Nabi bahwa "Ucapan adalah doa", tentunya kita sepakat, entah baik ataupun buruk itu adalah doa. Tetapi dalam kesempatan lain pagar itu muncul, ucapan yang buruk akan kembali kepadanya. Salah satunya baik dan salah satunya buruk, hadiah manis dari apa yang dinamakan prilaku. Tugasnya adalah memilih tutur kata mengobar api 'ala" Osama Bin Laden yang hasilnya NOL atau 'ala" Muhammad Yunus yang mampu mensejahterakan jutaan kepala keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar