Selasa, 03 Januari 2012

Nuhat Lawa

Pagi itu tepatnya Pukul 05.00 tanggal 01 Januari 2012 aku terbangun dari tidurku setelah semalam penuh melewati malam memutari kota. Lelah, kantuk dan malas menyelimuti pagiku di kala itu. Aku bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan memulai sholat shubuh. Dengan hati yang ku buat gembira(untuk menghilangkan malas) aku membuka netbook ku.

Aku teringat akan beberapa tulisanku yang rupanya tak kunjung kulengkapi. Satu persatu folder demi folder kubuka dan kuperhatikan. Akhirnya aku lebih memilih menyantap sarapan pagiku terlebih dahulu sebelum kulanjutkan tulisanku.


Add caption

"Om amang" teriak manja wanita kecil itu dengan ejaan yang belum, belum dan sangatlah belum benar.

Di adalah Ambani, ponakanku yang kedua dari kaka wanitaku(anak pertama dari keluargaku). Wajahnya kulihat kucel karena mungkin air hangat di pagi hari belum menyentuh tubuhnya.

"Ambani" godaku dengan senyuman

Saut menyaut itu kuingat berulang sampai tujuh kali kurang lebihnya(terasa aneh sih bersutan "ambani di balas om amang apalagi sampai tujuh kali hehehe). Karena tau sendiri, anak kecil amatlah senang bila suaranya dibalas.

Benar saja(Ambani belum mandi), karena di tengah sesi bercanda itu terdengar suara menghampiri "Ayo mandi-mandi" teriak ibuku sambil akhirnya menggendong ambani yang ternyata begitu riang menyambut tawaran itu. Oh ya aku lupa, begitu asiknya bercanda dengan Ambani aku lupa niatku membuat makan. Kubuka lemari es dan ya telor dan kupukirkan ide membuat "ceplok" makanan favoritku di kala pagi.

Kunyalakan kompor dengan penggorengan yang di atasnya sudah kulumuri minyak. "Sreng-sreng-sreng" suara minyak itu berdecik ketika kupecahan telor diatasnya. Selang lima menit akhirnya telor itu siap untuk kusantap. "Nyam nyam nyam" kurang lebih begitulah suaraku makan persis seperti di komik-komik jepang.

Selesai makan aku kembali menuju kamarku untuk melanjutkan beberapa tulisanku. Singkat cerita itulah kebiasan pagi hariku baik awal tahun maupun tidak. Dan Awal tahun baru bagiku tidak ada perasaan yang begitu wah ataupun bagaimana. Aku melewati hari-hariku seperti biasanya. Membaca buku, lalu keluar rumah untuk ngopi di warung, menulis, browsing, mengerjakan tugas, berkumpul dengan kawan sekolah dan bermain game di warnet kakaku.

Pada aktifitas malamnya seperti biasa aku bertemu kekasih sejatiku, pelukan dalam rinduku dan belaian penuh kehangatan. Dialah Guling, aku mencintainya seperti dia yang selalu menharapkan kehadiranku. Kesetianya tak dapat di ragukan lagi walau aku hanya mengingatnya dikala lelah tetapi dia tetap setia menantiku.

Seperti manusia di seluruh belahan dunia lainya, awal tahun baru ini aku menaruh begitu banyak harapan untuk masa depanku. Dan tentunya akupun memiliki harapan untuk bangsaku. Aku berharap luka dan kebencian tak akan ada lagi di bumi Indonesia ini. Semoga manusia dapat berlaku seperti manusia dan mampu hidup secara manusia.

Itulah kisahku di hari pertamaku di tahun 2012. So bagimana awal tahun baru kalian? Tentunya kalianpun akan mengawalinya dengan harapan-harapan yang istimewa. Semoga harapan-harapan itu dapat tercapai seiring berjalanya waktu dan usaha penuh keringat. Amin !!

2012 Wish

Aku berharap secarik kertasku dapat membawaku terbang menyebrangi daratan yang terpisah.
Aku berharap tetesan air yang jatuh dari rambutku melumuri tubuh dapat menghasilkan buah.
Aku berharap hentakan kaki meninggalkan jejak yang indah.
Aku berharap lamunanku mengalir menuju samudra yang luas.
Aku berharap masuk di dalam aku menuju aku dalam diriku.
Aku berharap goresan pena ini tak lagi pudar tetapi terus timbul dalam doa-doa hariku.
Aku berharap kelelahanku menunggu dapat mempertemukanku pada indahnya kosmos.
Aku berharap teologiku semakin kuat dengan dialektika-dialektika keagungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar