
Oleh:Bakhrul Amal Mukhtar
Beberapa pekan ini publik Asia Tenggara sedikit terhibur dari sekian banyaknya rutinitas yang sungguh menyita hari-hari keluarga besar Asia Tenggara. Hiburan itu tidak lain dan tidak bukan adalah adanya perhelatan akbar pertandingan sepakbola dua tahunan di Asia Tenggara yang berubah nama piala AFF dari sebelumnya Piala Tiger. Dan yang sungguh menarik perhatian adalah Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara belum pernah sekalipun mencicipi gelar juara dari ajang yang dimulai sejak tahun 1996 ini yang dulu di sebut Piala Tiger.
Tetapi ada satu hal yang manarik di piala AFF tahun ini selain di percayanya Indonesia menjadi tuan rumah adalah hadirnya permainan cantik dari beberapa kemanangan Timnas Indonesia. Terlepas dari dukungan penuh puluhan ribu suporter yang terus menyemangati secara langsung dan terlihat memadati Gelora Bung Karno yang menurut saya menjadi pemandangan yang begitu fantastis. Meski awal ketertarikan saya kepada Timnas baru muncul akhir-akhir ini setelah saya melihat perjalanan awal mereka di piala AFF melawan Malaysia karena sebelumnya saya juga mengikuti perkembangan Timnas. Tetapi ini sungguh membuat saya terkejut dan sontak berkata”amazing” gabungan antara permainan cantik, kekompakan tim serta semangat yang tak kenal lelah sungguh terasa berbeda dari penampilan Indonesia sebelumnya. Selain itu munculnya pemain muda di Timnas Indonesia ini sangat membuat warna baru yang sungguh berbanding terbalik dari Timnas sebelumnya.
Entah berkat ramuan pelatih anyar yang berasala dari Austria yaitu Alferd Riedl ataupun kontribusi pemain naturalisasi yang terlihat begitu memotivasi tetapi yang terpenting bagi saya adalah pemain muda Indonesia yang terbukti tidak kalah jauh dari pemain naturalisasi dan ini terlihat dari kemenangan awal 5 – 1 saat menjamu Malaysia diciptakan dari tiga pemain asli anak bangsa dan dua dari naturalisasi. Kemenangan demi kemenangan diraih diantaranya adalah 6 – 0 melawan Laos, 2 – 1 melawan Thailand dan yang teakhir ini 1 -0 melawan Filipina. Ini semua bisa terjadi karena selain kerjasama dan semangat yang pantang menyerah adalah berkat tekhnik individual mereka yang cukup baik dan itu terlihat dari satu persatu pemain menunjukan skill bermain bola yang sangat cantik dan enak dilihat.
Permainan Indonesia yang cenderung ofensif dibarengi kerjasama tim dan memainkan permainan dengan tempo yang cepat dan indah sungguh sempat membuat saya kaget dengan penampilan timnas saat ini. Beberapa kali saya mengeleng-gelengkan kepala sambil mengeluarkan kata khas orang Cirebon”kirik”. Semangat Timnas Indonesia ini perlu di apresiasi karena menunjukan bahwa kita belum habis, kita masih bisa bangkit dan kita bisa jika bersama terlepas dari pelatih baru dan pemain naturalisasi.
Bayangkan jika semangat dan keyakinan kemampuan bahwa kita bisa ini di tuangkan kepada seluruh pemuda Indonesia, jika kerjasama tanpa mengenal lelah ini dicontoh oleh seluruh pemuda Indonesia, jika semangat nasionalisme ini di taruh di dalam dada seluruh pemuda Indonesia sungguh saya tidak bisa bayangkan betapa hebatnya negeri ini. Dengat semangat timnas yang rata-rata di huni pemain muda ini saya jadi teringat kata-kata Bung Karno dulu “beri saya sepuluh anak muda, maka akan aku kuasai dunia ini”.
Setidaknya saat ini kita bisa melihat lalu berteriak jangankan sepuluh Bung Karno, Sebelas, seratus, seribu, satu juta bahkan seratus juta anak muda bangsa Indonesia akan diberikan demi Indonesia untuk menaklukan dunia ini. Dengan semangat Timnas Indonesia ini semoga menjadi momentum awal bangkitnya pemuda-pemuda harapan bangsa. Ayo semangat pemuda Indonesia, bangkit, bangkit dan bangkit biarkan keringat ini mengucur, biarkan darah ini terus mengalir, biarkan teriakan ini lepas, biarkan inspirasi ini terbang tetap berpegang tangan hargai segala bentuk perbedaan melangkah maju demi Indonesia.
Semangat wahai pemuda Indonesia!
BalasHapus