Minggu, 04 April 2010

Pluralisme Bukan Mencampuradukkan Agama


Jombang – Pluralisme adalah sikap menghargai dan toleransi kepada pemeluk agama lain. Pluralisme bukan berarti mencampuradukkan agama. Demikian dikatakan KH Abdurrahman Utsman, mantan ketua PCNU Jombang.

Pengasuh salah satu Pesantren di komplek Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang ini menyatakan, beberapa kalangan yang menyebut pluralisme sebagai faham menyamakan agama sebaiknya mempelajari kembali sejarah tentang sikap Nabi Muhammad SAW kala berada di Kota Madinah.

“Waktu Nabi (Muhammad) di Madinah, itu adalah (sikap) pluralisme. Bagaimana Kanjeng nabi Muhammad mengumpulkan semua etnis dan semua paham agama. Semua orang yang ada di sana baik Yahudi, Nasrani jadi satu. Ini dalam arti kata bahwa mereka adalah dalam rangka penghormatan terhadap hak asasi orangnya tidak pada keyakinannya,” ujarnya usai mengikuti doa bersama untuk almarhum Gus Dur, Sabtu (16/1) malam.

Pluralisme yang selama ini getol diperjuangkan di Indonesia oleh almarhum Gus Dur mendapat banyak tantangan. Salah satunya, lahirnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 yang mengharamkan pluralisme karena dianggap menyamakan setiap agama.

Terkait dengan fatwa tersebut, Abdurrahman Utsman menilai, saat memutuskan fatwa pengharaman pluralisme, MUI tidak betul-betul memahami makna pluralisme. Dia mengatakan, fatwa MUI tentang pengharaman pluralisme hanyalah sekedar anjuran yang tidak memaksa. “Fatwa, baik itu dari MUI atau yang lain, tidak serta merta harus dilakukan. Bagi orang yang menerima fatwa itu, silahkan. Kalau tidak pun ngga jadi persoalan,” tandasnya.

Pernyataan senada dikatakan oleh Ketua Ikatan Sarjana NU (ISNU) Jombang, Sunandar.
Menurutnya, MUI berhak saja mengeluarkan fatwa haram tentang pluralisme. Namun, dirinya tidak sepakat jika fatwa tersebut berimbas pada kerukunan dan kesatuan bangsa Indonesia. “Kalau kita lagi ngomong rakyat Indonesia tidak bisa dipilah-pilah ini blok A blok B, ini merah, atau ini blok putih. Seluruh yang menjadi rakyat Indonesia itu perlu kita ajak bicara dan saling melindungi juga,” seru Sunandar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar