Sabtu, 03 April 2010

Demokrasi dimata saya

Demokrasi di Indonesia memang berjalan tidak semestinya.Karena masih banyak kendala yang harus kita hadapi.Terutama masalah pengambilan keputusan sepihak yang mengakibatkan sebagian orang atau kelompok kurang setuju dan mengakibatkan perpecahan hingga hilangnya nilai demokrasi yang kita agung-agungkan sebagai paham yang sempurna untuk kehidupan ini.Akhir-akhir timbul masalah yang di akibatkan kurangnya rasa kesadaran diri akan demokrasi yang sesungguhnya,padahal arti demokrasi itu sendiri adalah adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Pada intinya, yang banyaklah yang menang dan yang banyak dianggap sebagai suatu kebenaran.

Mari kita sama-sama mendefinisikanya Demokrasi dikenal bermacam-macam istilah demokrasi. Ada yang dinamakan demokrasi konstitusionil, demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, demokrasi Pancasila, demokrasi rakyat, demokrasi Soviet, demokrasi nasional, dan sebagainya. Semua konsep ini memakai istilah demokrasi, yang menurut asal katanya berarti “rakyat berkuasa” atau government or rule by the people“. (kata Yunani demos berarti rakyat, kratos/kratein berarti kekuasaan/berkuasa).

Demokrasi secara harafiah merupakan sistem pemerintahan yang sangat membuka pintu lebar-lebar kepada arus akuntabilitas publik. Adalah naif jika kita mendefenisikan demokrasi sebagai sebuah terminologi untuk kediktatoran mayoritas. Seringkali memang, sistem demokrasi diejawantahkan dalam bentuk voting atau pengambilan suara terbanyak. Namun harus diingat bahwa voting, referendum, atau apapun namanya yang sifatnya pengambilan suara terbanyak, hanyalah merupakan upaya untuk memoderasi berbagai variasi perbedaan opsi yang terjadi pada peserta sistem demokrasi.
Dengan kata lain, inti dari sebuah system pemerintahan yang demokratis adalah pada partisipasi seluruh entitas sistem tersebut terhadap setiap putusan atau kebijakan yang diambil.

Lebih jauh, demokrasi tidak dapat diartikan sebagai pembunuhan terhadap suara minoritas; secara filosofis demokrasi tidak berhubungan dengan terminologi yang membeda-bedakan mana yang mayoritas dan mana yang minoritas. Demokrasi merupakan system pemerintahan yang anti otoritarianisme dan kemungkinan kolusi/konspirasi yang sangat mungkin muncul dalam system monarki dan oligarkhi. Artinya, demokrasi adalah sistem pemerintahan yang memberikan penekanan pada fungsi kontrol atau dengan kata lain check and balance dari semua pos-pos kekuasaan yang ada. Dari sini diharapkan akan lahir keadilan (justice) yang secara mekanistik memberikan kebaikan kepada seluruh elemen masyarakat.

Jadi mari kita terapkan demokrasi ini untuk sebuah keadilan yang sesungguhnya,tidak ada minoritas atau mayoritas karena semu sama.Sama-sama meliki hak untuk menyampaikan keinginanya,pendapatnya dan mengekspresikanya.Demokrasi tanpa agama sama saja seperti orang pintar yang menyalahgunakan kepintaranya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar